Tuesday, July 9, 2013

Serba Serbi


Maluku utara merupakan daerah kepulauan yang terletak pada lintasan garis khatulistiwa. Berada pada 1240 – 1290 bujur timur dan 30 – 30 lintang selatan. Pulau terbesarnya dan paling utama adalah Halmahera, Obi, Sula, Morotai, Bacan, Ternate, Makian dan Tidore. Maluku utara sendiri di sebelah utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram, sebelah timur berbatasan dengan Laut Halmahera dan di sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku. Fisiografi Maluku Utara dibentuk oleh relief-relief besar, dimana palung-palung oseanis dan punggung-punggung pegunungan saling berganti secara amat mencolok. Secara topografis, sebagian Maluku Utara terdiri dari pulau-pulau vulkanis dan pulau karang dengan jenis tanah dominan berupa tanah kompleks brown forest soil, tanah mediteran, tanah latosol dan tanah renzina.
Kabupaten Halmahera Barat dengan Ibukota Jailolo adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten ini dihuni oleh beraneka ragam suku/ etnis baik suku asli maupun suku pendatang, dengan suku aslinya adalah suku Tala'i, suku Ternate, suku wayoli, suku Gorap, suku Loloda, dan suku Gamkonora. Dengan adanya beragam suku yang ada beragam pula adat istiadat, bahasa dan tradisi yang ada di kabupaten ini.
Kabupaten Halmahera memiliki potensi sumber alam yang melimpah. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang memiliki keragaman objek wisata dan daya tarik yang menjadi aset daerah sehingga perlu untuk dikembangkan secara maksimal guna mensejahterakan masyarakat sekitar objek wisatanya.
Desa Gamtala sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Secara administratif, desa Gamtala termasuk dalam wilayah Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Desa gamtala sebagai destinasi desa wisata dengan beragam potensi yang dimiliki, seperti pemandian air panas, hutan mangrove, adat istiadat dan hutan rempah-rempah yang dimilikinya serta keramah-tamahan masyarakat adat – Suku Sahu – dalam menerima tamu yang merupakan nilai tersendiri yang menjadikan desa ini memiliki daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Namun, belum dimaksimalkan atau diberdayakan secara optimal oleh penduduk setempat karena beragam kendala.
Sebagian besar penduduk desa Gamtala bermata pencaharian dibidang pertanian, hal ini didukung dengan potensi ketersediaan lahan untuk bercocok tanam dengan tingkat kesuburan tanah yang alami, dan komoditi unggulan yang dimiliki desa ini berupa rempah-rempah.

Friday, July 5, 2013

Seputar Adat dan Budaya


·         Suku
Sebagian besar masyarakat Desa Gamtala merupakan bagian dari suku sahu. Suku sahu merupakan salah satu suku yang berasal dari Desa Sahu di kecamatan Jailolo Kabupaten  Halmahera Barat . Suku pada mulanya bernama Jio Jepung Malamo yang kemudian berganti nama menjadi Sahu. Nama tersebut merupakan pemberian dari Sultan Ternate, pada Zaman Kesultanan Ternate sesudah Baab Mansyur Malamo, suku sahu memiliki dua kelompok kerja yaitu Tala’I  dan Pa’disua.
·         Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial suku Sahu sejak dahulu sudah memahami bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. hal ini yang mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok – kelompok kerja baik untuk keperluan kerajaan ternate kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan gotong royong yang diciptakan oleh nenek moyang itu terwariskan sampai sekarang. Ada pula dalam masyarakat dibentuk kelompok kerja yang disebut rion – rion. Kelompok ini memiliki tujuan yang sama, misalnya berkebun, mengelola hasil panen, dan membangun rumah para anggota kelompok tersebut. 
·         Sasadu Atau Rumah Adat
Desa Gamtala memiliki Sasadu atau rumah adat sesuai dengan suku sahu. SASADU berasal dari kata SASA – SELA – LAMO yang berarti besar, TATADUS – TADUS yang berarti berlindung, SASAU yang berarti berlindung di rumah besar. Bangunan rumah adat atau Sasadu memiliki makna, sebagai berikut :
-          Teras rumah adat harus rendah agar setiap orang yang masuk harus merunduk dan menghargai orang yang ada didalam rumah adat tersebut,
-          Empat tiang rumah adat yang besar melambangkan Empat Kesultanan,
-          Panjang rumah adat 7 waras atap melambangkan makan adat selama 7 hari 7 malam,
-          Rumah adat harus memakai atap supaya setiap orang yang bernaung didalamnya mendapatkan kesejukan,
-          Setiap tali ijuk yang diikat di totora (lata) melambangkan walaupun berbeda-beda pendapat mereka tetap dalam satu ikatan satu persaudaraan yang tidak bisa dipisahkan.

Rumah Adat Sasadu



     Norma-norma atau nilai-nilai adat yang ada di Desa Gamtala :
  •          Apabila Sasadu atau rumah adat yang sedang direnovasi pada bagian Mafana dimasuki oleh masyarakat luar desa Gamtala, maka akan mendapatkan sanksi berupa pembayaran makanan kepada masyarakat Desa Gamtala sebanyak satu meja.
  •           Apabila ada orang tua yang duduk di atas ‘’dego – dego’’ (istilah dalam bahasa daerah yang artinya tempat duduk di rumah adat yang terbuat dari bambu) di saat makan – makan adat, maka anak – anak muda mereka harus menghargai orang yang lebih tua, dengan cara mereka harus duduk di tempat duduk yang lebih rendah di seberang meja berhadapan dengan orang tua.
  •           Anak – anak muda tidak bisa duduk di atas ‘’dego – dego’’ di saat makan – makan adat jikalau orang tuanya masih hidup, anak yang tua bisa duduk diatas ‘’dego – dego’’ apabila orang tua sudah tidak ada (meninggal dunia).
  •        Orang tua diwajibkan memakai kofiah atau baju kebesaran adat, dan status sebagai anak – anak diwajibkan memakai pengikat kepala (tuawala) berwarna merah kuning

Adat Istiadat


      Masyarakat biasanya melakukan upacara makan adat bersama di Sasadu atau rumah adat setiap setahun sekali bertepatan dengan panen raya padi. Upacara makan adat tersebut merupakan salah satu bentuk kebudayaan masyarakat setempat dan juga merupakan tanda ucapan syukur kepada Tuhan. Ketua adat Desa Gamtala pada saat ini bernama Thomas Salasa. Pada upacara makan adat berlangsung, meja putih yang berada di tengah rumah adat disediakan untuk tamu yang datang, sedangkan meja di bagian Timur dan Barat untuk pemuda, bagian Selatan untuk ibu – Ibu dan pada bagian Utara untuk kaum Bapak.

Wisata Mangrove

Desa Gamtala memiliki keindahan alam yang begitu indah, salah satunya adalah hutan mangrove. Mempunyai panjang sungai satu kilometer, hutan mangrove ini menyajikan pemandangan yang sangat menarik. Anda akan melihat berbagai macam tanaman lain yang akan memanjakan mata kita. 

Paket - paket Wisata


PAKET KELUARGA   

Paket I
 Satu hari perjalanan / One  day trip  Rp 300.000/0rg ( Minimal 8 orang )
Waktu 08.00 – 15.00 Wit
§ Menyusuri hutan bakau menggunakan perahu tradisonal
§ Membuat makanan tradisional
§ Membuat kerajinan tradisional
§ Makan siang khas suku sahu

Paket II
 Dua hari perjalanan / Two  day trip  Rp 600.000 /0rg ( Minimal 5 orang )
Waktu 07.00 – 16.00 Wit
§ Menyusuri hutan bakau
§ Membuat kerajinan tradisional
§ Makan siang khas suku sahu
§ Menginap di home stay penduduk
§ Makan malam sambil melihat atraksi budaya khas suku sahu
§ Menyusuri hutan cengkeh dan pala
§ Membuat makanan tradisional dilanjutkan Kunjungan rumah adat Sasadu di Halmahera Barat

PAKET WISATA  ADVENTURE/ PETUALANGAN

Paket I Berburu kerang,kepiting,udang dll
Satu hari perjalanan/ one  day  trip  Rp 250.000/0rg  ( Min 5 0rg )
Waktu 07.00 – 16.00
§ Menyusuri hutan Bakau
§ Berburu dan mengolah Kerang, Kepiting, Ikan Khas bakau
§ Mengolah hasil buruan bersama penduduk lokal
§ Menikmati hasil olahan sambil melihat atraksi budaya

Paket II  Mancing Tradisional
Satu hari perjalanan/ one  day  trip  Rp 300.000/0rg  ( Min 5 0rg )
Waktu 07.00 – 18.00
§ Menyusuri hutan Bakau
§ Mancing Tradisional ( memancing bisa dilakukan disungai maupun di laut  )
§  Mengolah hasil pancingan bersama penduduk lokal
§ Menikmati hasil olahan sambil melihat atraksi budaya

Paket III Wisata malam
Satu hari perjalanan/ one day  trip  Rp 300.000/0rg  ( Min 5 0rg )
Waktu 16.00 – 22.00 Wit
§ Menyusuri kebun pala dan cengkeh
§ Melihat atraksi budaya (  snack ringan )
§ Menyusuri hutan bakau dimalam hari ( melihat flora & Fauna di malam hari )
§ Makan malam menu tradisional khas Suku sahu

Tentang Desa Gamtala

   Desa Gamtala sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Secara administratif, desa Gamtala termasuk dalam wilayah Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Desa gamtala sebagai destinasi desa wisata dengan beragam potensi yang dimiliki, seperti pemandian air panas, hutan mangrove, adat istiadat dan hutan rempah-rempah yang dimilikinya serta keramah-tamahan masyarakat adat – Suku Sahu – dalam menerima tamu yang merupakan nilai tersendiri yang menjadikan desa ini memiliki daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung.