Maluku utara
merupakan daerah kepulauan yang terletak pada lintasan garis khatulistiwa.
Berada pada 1240 – 1290 bujur timur dan 30 – 30
lintang selatan. Pulau terbesarnya dan paling utama adalah Halmahera, Obi,
Sula, Morotai, Bacan, Ternate, Makian dan Tidore. Maluku utara sendiri di
sebelah utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, sebelah selatan berbatasan
dengan Laut Seram, sebelah timur berbatasan dengan Laut Halmahera dan di
sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku. Fisiografi Maluku Utara dibentuk
oleh relief-relief besar, dimana palung-palung oseanis dan punggung-punggung
pegunungan saling berganti secara amat mencolok. Secara topografis, sebagian
Maluku Utara terdiri dari pulau-pulau vulkanis dan pulau karang dengan jenis
tanah dominan berupa tanah kompleks brown forest soil, tanah mediteran, tanah
latosol dan tanah renzina.
Kabupaten
Halmahera Barat dengan Ibukota Jailolo adalah salah satu kabupaten yang berada
di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten ini dihuni oleh beraneka ragam suku/ etnis
baik suku asli maupun suku pendatang, dengan suku aslinya adalah suku Tala'i,
suku Ternate, suku wayoli, suku Gorap, suku Loloda, dan suku Gamkonora. Dengan
adanya beragam suku yang ada beragam pula adat istiadat, bahasa dan tradisi
yang ada di kabupaten ini.
Kabupaten
Halmahera memiliki potensi sumber alam yang melimpah. Sebagai salah satu daerah
tujuan wisata yang memiliki keragaman objek wisata dan daya tarik yang menjadi
aset daerah sehingga perlu untuk dikembangkan secara maksimal guna
mensejahterakan masyarakat sekitar objek wisatanya.
Desa
Gamtala sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Secara administratif, desa
Gamtala termasuk dalam wilayah Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Desa gamtala sebagai destinasi desa wisata dengan beragam potensi yang
dimiliki, seperti pemandian air panas, hutan mangrove, adat istiadat dan hutan
rempah-rempah yang dimilikinya serta keramah-tamahan masyarakat adat – Suku
Sahu – dalam menerima tamu yang merupakan nilai tersendiri yang menjadikan desa
ini memiliki daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Namun,
belum dimaksimalkan atau diberdayakan secara optimal oleh penduduk setempat
karena beragam kendala.
Sebagian besar
penduduk desa Gamtala bermata pencaharian dibidang pertanian, hal ini didukung
dengan potensi ketersediaan lahan untuk bercocok tanam dengan tingkat kesuburan
tanah yang alami, dan komoditi unggulan yang dimiliki desa ini berupa
rempah-rempah.